• MAN 1 PANDEGLANG
  • Religius - Smart - Bahagia

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DEMOKRASI DI KALANGAN SISWA MAN 1 PANDEGLANG

Indonesia merupakan negara yang berdemokrasi, demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam mengambil keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung maupun melalui perwakilan. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya. Menurut Budiarjo (2013:106), demokrasi yang dianut di Indonesia adalah demokrasi berdasarkan Pancasila, masih dalam taraf perkembangan dan mengenai sifat-sifat dan ciri-cirinya terdapat berbagai tafsiran serta pandangan. Nilai-nilai demokrasi pada dasarnya sudah hadir dalam kehidupan masyarakat Indonesia, bahkan sejak Indonesia masih belum mengalami masa di mana dijajah oleh negara-negara asing. Nilai-nilai demokrasi yang seharusnya dimiliki siswa yaitu kebebasan berpendapat, kebebasan berkelompok, kebebasan berpartisipasi, kesetaraan, berkedaulat, kerjasama, dan kepercayaan. Oleh karena itu, nilai demokrasi menuntut kita untuk tetap bersatu dalam menjaga kedaulatan NKRI.

Nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara mendukung terciptanya masyarakat yang aman, adil, dan sejahtera. Maka dari itu, perlu adanya suatu pendidikan yang diberikan kepada masyarakat mengenai apa itu demokrasi agar nilai- nilai demokrasi itu dapat berjalan dengan baik. Budiarjo (2013:127), menjelaskan perkembangan demokrasi di Indonesia telah mengalami pasang surut. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya pemahaman secara mendalam lagi terkait dengan sistem domokrasi. Cepatnya arus globalisasi dan adanya pandangan negatif, terhadap demokrasi hingga membuat terjadinya perubahan sistem pendidikan nasional menjadi contoh beberapa faktor yang menjadi penyebab kurangnya pemahaman nilai-nilai demokrasi.

Perkembangan dunia yang modern seperti saat ini, bangsa Indonesia dihadapkan dengan tantangan yang semakin besar dan kompleks yang sejalan dengan semakin derasnnya arus perubahan dan kuatnnya dampak globalisasi yang membuat kondisi saat ini mengakibatkan dampak negatif terhadap cara pandang masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ironisnnya rakyat Indonesia kini seakan-akan tidak bisa mengenali dirinya sendiri, sehingga budaya-budaya atau nilai-nilai yang datang dari luar yang kurang cocok dengan kehidupan bermasyarakat kita dengan gampangnya masuk dan menjadi kewajiban bagi kaum muda untuk meniru budaya-budaya atau nilai-nilai dari luar tadi, sedangkan nilai-nilai luhur bangsa yang telah tertanamkan sejak dahulu dalam hati para leluhur dinilai using atau kuno. Menurut Sihombing (1984:13) menjelaskan aspek demokrasi khususnya dalam tingkah laku politik mempunyai pengaruh terhadap perwujudan demokrasi Pancasila.

Penanaman nilai-nilai demokrasi ini harus dimulai sejak dini, utamanya adalah dimulai dari lingkungan pendidikan sekolah. Mengingat demokrasi bangsa Indonesia sekarang ini sangat memprihatinkan, dan kebanyakan masyarakat Indonesia tidak tahu atau bahkan lupa akan konsep demokrasi yang sesungguhnya. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab III pasal 4 ayat 1 menjelaskan bahwa “pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa”.

Pendidikan demokrasi dalam dunia pendidikan harus selalu di tanamkan kepada seluruh peserta didik melalui pendidikan kewarganegaraan, agar kualitas demokrasi di Indonesia menjadi baik. Menurut Winarno (2014:3), pendidikan demokrasi dikemas dalam wujud pendidikan kewarganegaraan. Turunnya moral bangsa tidak bisa dibiarkan begitu saja karena hal itu akan merusak moral bangsa. Upaya yang bisa dilakukan dalam menanggulangi masalah ini antara lain melalui pendidikan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.

Salah satu jenjang pendidikan yang harus dan wajib untuk menanggulangi turunnya moral bangsa adalah jenjang sekolah menegah atas (SMA/MA) atau sederajat. Al-Fandi (2017:5) menjelaskan pendidikan adalah sarana penting dalam membangun peradaban manusia. Sekolah menegah atas merupakan salah satu lembaga pendidikan yang menjadi wadah pengembangan ilmu-ilmu yang di dapat dari jenjang pendidikan yang di bawahnya. Jenjang pendidikan SMA/MA juga banyak pendidikan formal maupu non formal yang menjadi pengembangan potensi diri serta memiliki akhlak mulia, pengendalian diri, dan kecakapan hidup untuk melahirkan generasi-generasi penerus bengsa dan Negara yang berdasarkan Pancasila. Di dunia pendidikan memberi banyak manfaat kepada para siswanya untuk bisa memahami nilai demokrasi lebih dalam melalui berbagai mata pelajaran yang diperoleh di dalam proses belajar mengajar di sekolah, dan bisa mengerti mengenai nilai Pancasila dalam lingkungan sekolah contohnya dalam istilah 5S di sekolah yaitu salam, sapa, senyum, sopan, santun yang mengajarkan tata cara bermasyarakat di lingkungan sekolah.

Penanaman nilai demokrasi dalam seorang siswa bisa dilakukan oleh sekolah. Hal ini merupakan kewajiban sekolah untuk mendidik siswa. Penanaman nilai demokrasi bisa dilakukan di dalam kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. Tetapi seiring berkembangnya zaman sering kali dirasakan kurang. Menurut Alfian (1986:61), menjelaskan prospek pertumbuhan Demokrasi Pancasila amat tergantung pada kemampuan Indonesia menyelesaikan proses itu.  Oleh sebab itu dalam rangka untuk mengaplikasikan nilai demokrasi yang telah diajarkan maka sekolah berkewajiban memberikan sarana kepada siswa berupa organisasi-organisasi. Organisasi ini bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa untuk lebih bersifat demokratis, menghargai sesama dan bertanggung jawab sehingga diharapkan berguna sebagai bekal dasar siswa nantinya dalam menjalani kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Salah satu organisasi siswa dalam sekolah yang sangat menerapkan nilai demokratis yaitu Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). OSIS merupakan salah satu organisasi yang dapat melaksanakan nilai demokrasi di sekolah karena OSIS merupakan organisasi dalam lingkungan sekolah dan berada dalam pengawasan pihak sekolah.

Penanaman nilai demokrasi melalui OSIS dengan melaksanakan nilai-nilai atau budaya demokrasi pada setiap kegiatan OSIS misalnya dapat diterapkan pada saat pemilihan ketua OSIS, pada saat kegiatan rapat OSIS, pada saat pembagian tugas dalam anggota OSIS dan banyak kegiatan OSIS lainnya. OSIS merupakan kegiatan ekstrakulikuler, kegiatan ekstrakulikuler merupakan kegiatan di luar jam biasa dan dapat dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah guna bertujuan memperluas pengertahuan siswa. Para siswa di sekolah selain menjadi calon pemimpin bangsa, juga harus menjadi contoh terdepan dalam penerapan nilai-nilai demokrasi di dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat agar dapat di contoh dengan baik berupa sifat sifat toleransi yang terdapat pada nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan mereka. Penanaman nilai demokrasi sangat penting di tanamkan pada sekolah menegah atas. Penanaman nilai demokrasi akan mengajarkan anak untuk berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila, salah satunya sila ke lima. Nilai-nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan nilai-nilai Pancasila kepada siswa SMA/MA akan membuat perilaku peserta didik sesuai dengan pengamalan Pancasila. Perilaku adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia yang dapat diamati dengan cara tertentu.

Dalam rangka pengamalan nilai-nilai demokrasi di atas, maka pada hari Jum’at tanggal 7 Januari tahun 2022, seluruh siswa MAN 1 Pandeglang melaksanakan pemilihan langsung calon ketua dan wakil ketua OSIS masa bhakti 2021/2022. Calon ketua OSIS terdiri dari 3 pasang yang semuanya merupakan perwakilan dari kelas 11 semua jurusan. Ke tiga pasangan tersebut adalah:

  1. Ramanda dan Tania
  2. Mukit dan Syakira
  3. Dzikri dan Ihat

Sebelum pelaksanaan pemilihan, kepala MAN 1 Pandeglang, Udin Ali Abas, MA. Yang didampingi para Wakil Kepala, Pembina Osis dan dewan guru, memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya kepala MAN 1 Pandeglang mengatakan bahwa “OSIS merupakan wadah organsisasi yang ada di madrasah. OSIS memfasilitasi para siswa untuk belajar bertanggung jawab sesuai tugas masing-masing pengurus demi kepentingan madrasah dan semua siswa. Selain itu, OSIS juga mempunyai fungsi sebagai pendorong berkembangnya kemampuan dan kreativitas siswa. OSIS MAN 1 juga bisa berfungsi mencegah munculnya pengaruh negatif pergaulan pada siswa”.   

 

 

 

Komentar

Muhun sami sami pak kyai

Subhanallah Pendidikan Demokrasi yang sungguh MANTAP

Masya Allah Tabarakallah

Terima Kasih Pak Afa

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
SERAH TERIMA DAN PELANTIKAN PENGURUS BARU OSIS MAN 1 PANDEGLANG

Pengurus baru Osis MAN 1 Pandeglang masa bakti 2021/2022 hari ini Senin tanggal 17 Januari 2022, resmi dilantik oleh kepala MAN 1 Pandeglang. Sebelum pelantikan, pengurus OSIS lama meny

17/01/2022 12:11 - Oleh Administrator - Dilihat 850 kali
SOSIALISASI SNMPTN-UTBK-SBMPTN dan jalur PMB kampus UNTIRTA Banten tahun 2022

Pada hari Selasa tanggal 11 Januari 2022, Wakil kepala Bidang HUMAS dan salah seorang guru BK mengikuti kegiatan Sosialisasi SNMPTN-UTBK-SBMPTN dan jalur PMB UNTIRTA tahun 2022 yang dil

12/01/2022 14:48 - Oleh Administrator - Dilihat 791 kali